Saturday, August 22, 2009

Peraturan sekolah

sebuah pemikiran lama yang baru saja terpikir. entah mengapa tiba-tiba saja aku terpikir dengan peraturan-peraturan sekolah ku dulu.

aku sudah melalui dua buah institusi bernama sltp dan sma, setiap  sekolah itu memiliki peraturan tersendiri,  peraturan yang sering membuat ku jengah . . .

tidak,
aku tidak menyalahi semua peraturan itu, hanya beberapa peraturan yang sangat konyol saja.

misalnya,
tidak boleh pake kaos kaki warna warni. memangnya apa esensi dari peraturan bodoh itu [gara-gara peraturan itu, aku pernah kehilangan sepasang kaos kaki baru yang tidak pernah kembali lagi ketanganku]. apakah peraturan itu untuk keseragaman? memangnya seragam yang kita pakai belum cukup? kalau kita boleh memakai tas yang berbeda-beda, kenapa kita tidak boleh memakai kaos kaki yang berbeda pula? kenapa harus selalu memakai kaos kaki putih polos yang mudah sekali kotor dan dekil? apakah peraturan itu untuk mencegah terjadinya kesenjangan sosial? ya tuhan…. kaos kaki bagus sekarang murah! 10.000 dapat 3!!

tidak boleh pake seragam yang pas. memangnya apa yang salah dengan memakai seragam yang pas? kita manusia memang selalu mencari sesuatu yang pas untuk kita kan? sepatu yang pas, dandanan yang pas, dan pasangan hidup yang pas. ingat! yang aku bilang adalah seragam yang PAS, bukan seragam yang kekecilan!memangnya aku harus pakai seragam yang bagaimana? yang kebesaran? yang kedodoran? yang panjang lengannya melebihi siku? apa iya harus begitu? semua guru juga melakukan hal yang sama, mereka memakai pakaian yang pas, bukan yang kekecilan. jadi, kenapa kita para murid harus mengikuti peraturan bodoh itu? 
pak, bu! tanpa mengurangi rasa hormat, saya mohon, berhentilah menyilang seragam2 murid kalian dengan spidol!

harus memakai sepatu warrior atau hitam. kenapa sih dengan peraturan ini? aku sama sekali tidak bisa menemukan esensinya sama sekali. banyak sekolah yang membolehkan murid-murid nya menggunakan sepatu beragam dan sekolah itu ternyata bertaraf internasional. lihat kan! warna sepatu seseorang tidak bakal menentukan tingkat intelejensi seseorang!

tidak boleh pakai celana di bawah lutut [bagi murid laki-laki smp]. peraturan ini ANEHHHH….BGT!!!!! bagi kalian para pria smp, kalau kalian disuruh memakai celana diatas lutut lagi, bilang aja begini, "maaf pak/bu, saya sudah tidak bisa pake celana pendek lagi, soalnya saya udah akil baligh dan bagian tubuh saya dari pusar sampai lutut adalah aurat, jadi saya tidak bisa mengumbarnya!"

itulah, sebagian dari peraturan sekolah yang menurut saya sangat konyol! sebenarnya apa sih esensi semua peraturan itu? untuk meningkatkan kompentensi kita para penerus bangsa? kalau memang iya, lebih baik para pengurus sekolah melarang penggunaan saos-saos botolan yang sering beredar di kantin sekolah [yg jelas terbuat dr bahan-bahan yang tidak sehat!], bukannya membuat semua peraturan aneh itu!

Justru kita yang harus diselamatkan!

udh pernah nonton film dokumenter "The 11th Hour"???
film ini sudah mengubah pemahaman saya tentang bumi secara 180 derajat.

akhir-akhir ini,
orang-orang banyak melakukan kampanye-kampanye lingkungan hidup dengan memasang jargon: "save the earth"..."save the nature"....dan jargon-jargon lain yang serupa.

teman,
itu semua salah.
justru kita (manusia) yang harus diselamatkan!

bumi telah lahir milayaran tahun lalu,
apabila diumpamakan seperti waktu selama setahun, maka bumi lahir pada tanggal 1 januari sedangkan manusia baru lahir tanggal 31 desember.
manusia adalah spesies yang masih sangat muda.

dalam rentang waktu tersebut, telah banyak mahluk hidup yang mendiami bumi ini.
fakta-fakta ilmiah membuktikan telah terjadinya kepunahan pada spesies-spesies tersebut-sampai tersisa spesies2 yang saat ini mendiami bumi.

kepunahan tersebut bisa terjadi karena banyak hal, dan biasanya terjadi karena perubahan ekstrim yang terjadi di bumi, misalnya ketika bumi menjadi sangat panas atau sangat dingin.

ketika perubahan-perubahan ini terjadi,
pihak yang tidak bisa bertahan justru adalah spesies-spesies yang mendiami bumi.
bumi sendiri walaupun telah mengalami kondisi yang sangat ekstrim dan tidak seimbang, selalu bisa meregenerasi dirinya sendiri, selalu bisa menyembuhkan dirinya sendiri...

secara alamiah,
setiap spesies yang mendiami bumi pasti akan mengalami kepunahan karena hal tersebut yang justru menjaga proses kehidupan di muka bumi.
namun
hal tersebut biasanya tidak terjadi dalam waktu yang begitu cepat, kecuali apabila di akselerasi oleh hal-hal tertentu.

manusia secara sadar dan nyata telah mempercepat laju kepunahan ini (dengan tindakan apa? akan di paparkan dalam notes2 selanjutnya),
hal ini diperparah lagi dengan pemahaman manusia yang menganggap diri sendiri berada pada tangga tertinggi evolusi,
menganggap dirinya mahluk paling hebat yang menguasai bumi,
merasa hidup terpisah dengan lingkungan hidup itu sendiri.

bahkan dalam bahasa hukum sendiri (yang dibuat oleh manusia pastinya),
yang dimaksud dengan subjek hukum adalah person (manusia) dan badan hukum, karena memang mereka yang hanya mempunyai kepentingan.
bumi ini hanya objek,,
silahkan untuk dieksploitasi!!

yang membedakan manusia dengan spesies lain yang ada di muka bumi (setidaknya yang saat ini masih eksis) adalah otak.
manusia memiliki kemampuan untuk berpikir dan memilih.
hanyasaja,
perbedaan ini yang justru pada akhirnya membuat manusia bergerak secara sadar (pake pesawat jet) ke jurang kepunahan, karena ketidakmampuan untuk membedakan antara kebutuhan dan kerakusan.

saat ini, manusia selalu lebih mengutamakan perekonomian.
dalam ekonomi di kenal prinsip "pengorbanan yang sekecil-kecilnya untuk memperoleh hasil yang sebesar-besarnya".
untuk memenuhi prinsip ini, banyak negara yang enggan melakukan perekonomian berkelanjutan. bahkan, menganggap isu lingkungan yang dilontarkan oleh para ilmuwan hanya sebagai upaya untuk menghancurkan perekonomian negara mereka.

padahal,
manusia seharusnya sadar,
pengorbanan yang manusia lakukan tidak kecil....
manusia mengorbankan kemampuannya untuk hidup!

saat ini manusia sedang berada dalam era untuk memilih,
a. apakah akan menjadi spesies muda yang begitu cepat punah akibat perusakan lingkungan hidup yang diakselerasi oleh manusia itu sendiri, atau
b. melakukan perubahan mulai dari yang paling kecil sampai yang paling drastis untuk menyelamatkan kelangsungan manusia..

tidak peduli apa agama kita,
idealisme kita,
aliran politik kita,
ideologi kita,
apapun....

apa yang kalian pilih????




"telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari perbuatan mereka, agar mereka kembali ke jalan yang benar." (Ar-Rum: 41)

Satu sore di tahun 2007

…secure our climate…


Satu sore di tahun 2007, aku sedang menunggu bis yang biasanya aku tumpangi untuk pulang ke rumah-dari Kampong rambutan ke Bekasi-waktu itu gerimis dan kebanyakan orang sibuk berlari-lari kecil sambil menutupi kepalanya sebisa mungkin dan berusaha mencapai tempat yang kering untuk berteduh, sedangkan aku hanya diam saja di tempat menunggu bis yang terbuka sambil menikmati takdirku hari itu. Bis-alat transportasi rakyat-yang aku tunggu akhirnya datang dan tak lama setelah aku masuk dan duduk manis disalah satu kursinya, hujan semakin deras. Hujan yang cukup deras itu ternyata tidak turun lama bahkan sebelum aku sampai ke tempat tujuan, hujan telah berhenti. Matahari yang tadinya bersembunyi dibelakang awan hitam tebal lalu mulai malu-malu menampakkan dirinya di penghujung hari itu, dari dalam bis aku menikmati sinarnya yang hangat, indah keemasan, dan menyenangkan. Tidak hanya sampai disitu, sang matahari dengan baiknya membiaskan bukan hanya satu melainkan dua buah pelangi yang melengkung sempurna diangkasa, aku menikmati seluruh keindahan itu diatas bis yang bobrok luar biasa-tanpa sedikitpun mengurangi keindahan yang aku nikmati, dan bersyukur karena gerimis yang tadi memaparku ternyata tidak sia-sia.

Tuhan menciptakan alam dengan segala keseimbangannya tentu untuk kemaslakhatan seluruh mahluknya-termasuk manusia, dan apabila melihat isi dari pasal 33 ayat 3 UUD 1945 yang menyebutkan “Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat.” Maka seharusnya kita dapat menikmati kekayaan alam tanpa harus membayar mahal. Lalu kita sebagai satu-satunya mahluk tuhan yang berakal dimuka bumi ini dapat dengan leluasa mengelola dan menikmati alam raya ini, hanya saja seringkali manusia terlalu sibuk untuk mengelola dan menikmati sehingga lupa untuk merawatnya padahal alam yang sudah tua ini juga bisa rusak dan kehilangan keseimbangannya.

Alam sudah mulai kehilangan keseimbangannya saat ini, bahkan kitalah saksi hidup atas prosesnya dan juga menjadi penanggung jawab paling besar. Saat ini sinar matahari disiang hari tidak lari terasa panas tetapi terasa membakar, pemandangan para ibu yang menjemur anak-anaknya dibawah sinar matahari untuk mendapatkan paparan vitamin D gratis dipagi hari sudah jarang terlihat diatas jam 9 pagi, hujan bisa turun mendadak di bulan Juli yang seharusnya kering, sistem musim yang menjadi panutan para petani Indonesia selama turun-temurun telah kacau sehingga hasil panen mereka berkualitas buruk, lapisan ozon berlubang, es kutub mencair karena bumi mulai berubah menjadi sebuah rumah kaca raksasa, badai dimana-mana, dan bukti-bukti lainnya yang apabila disebutkan semua satu-persatu akan membuat tulisan ini sangat panjang. Alam benar-benar telah mulai kehilangan keseimbangannya saat ini-dan proses itu terjadi lebih cepat dari apa yang telah manusia bayangkan dan prediksikan sebelumnya.

Mencegah memang benar lebih baik daripada mengobati, dan apabila yang harus kita obati disini adalah lingkungan maka diperlukan usaha yang luar biasa besar untuk melakukannya dan kerjasama dari seluruh masyarakat dunia-termasuk kita. Saat ini dunia global sedang melakukan banyak gerakan untuk menanggapi masalah yang sedang terjadi baik secara formal seperti UNCCC yang baru saja diadakan di Bali maupun secara informal seperti membuat film dokumenter yang terkenal seantero dunia. Lalu, apa yang bisa kita lakukan yang mungkin hanya tinggal di rumah berukuran sedang di lingkungan yang tidak terlalu mewah yang menganggap dirinya hanya orang biasa dan berpikir “perubahan apa yang bisa aku lakukan”?. Cari informasi sebanyak-banyaknya, ubahlah dirimu sendiri! Tidak peduli siapapun, setiap manusia bertanggung-jawab atas apa yang terjadi pada planet yang masih diketahui sebagai satu-satunya yang bisa kita tinggali, lagipula setiap orang hebat selalu mengawali kontribusinya dari nol. Dari individu menjadi komunitas dan dengan kemauan yang besar, kita tidak akan pernah tahu seberapa banyak lagi hati dan aksi yang tergerak dan bukanlah suatu yang tidak mungkin suatu saat nanti manusia bisa membuat alat yang dapat menambal lubang-lubang di ozon-bisa saja!

Kemampuan mahluk hidup-termasuk manusia- untuk hidup dan berkembang-biak adalah sesuatu yang sedang kita perjuangkan sekarang. Lingkungan adalah wadah kehidupan, sebuah wadah yang apabila sudah rusak tidak bisa dengan begitu mudah diganti dengan yang baru karena tuhan hanya memberikan seluruh mahluk hidup ciptaannya satu wadah yang harus digunakan bersama dan juga dirawat bersama. Mari mulai peduli dan beraksi sehingga setiap kali kita melihat matahari bersinar, kita tidak akan mengeluh lagi karena panasnya yang membakar tetapi bersyukur karena keindahan dan seluruh kebaikannya, seperti yang aku rasakan pada satu sore di tahun 2007.