Saturday, August 22, 2009

Satu sore di tahun 2007

…secure our climate…


Satu sore di tahun 2007, aku sedang menunggu bis yang biasanya aku tumpangi untuk pulang ke rumah-dari Kampong rambutan ke Bekasi-waktu itu gerimis dan kebanyakan orang sibuk berlari-lari kecil sambil menutupi kepalanya sebisa mungkin dan berusaha mencapai tempat yang kering untuk berteduh, sedangkan aku hanya diam saja di tempat menunggu bis yang terbuka sambil menikmati takdirku hari itu. Bis-alat transportasi rakyat-yang aku tunggu akhirnya datang dan tak lama setelah aku masuk dan duduk manis disalah satu kursinya, hujan semakin deras. Hujan yang cukup deras itu ternyata tidak turun lama bahkan sebelum aku sampai ke tempat tujuan, hujan telah berhenti. Matahari yang tadinya bersembunyi dibelakang awan hitam tebal lalu mulai malu-malu menampakkan dirinya di penghujung hari itu, dari dalam bis aku menikmati sinarnya yang hangat, indah keemasan, dan menyenangkan. Tidak hanya sampai disitu, sang matahari dengan baiknya membiaskan bukan hanya satu melainkan dua buah pelangi yang melengkung sempurna diangkasa, aku menikmati seluruh keindahan itu diatas bis yang bobrok luar biasa-tanpa sedikitpun mengurangi keindahan yang aku nikmati, dan bersyukur karena gerimis yang tadi memaparku ternyata tidak sia-sia.

Tuhan menciptakan alam dengan segala keseimbangannya tentu untuk kemaslakhatan seluruh mahluknya-termasuk manusia, dan apabila melihat isi dari pasal 33 ayat 3 UUD 1945 yang menyebutkan “Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat.” Maka seharusnya kita dapat menikmati kekayaan alam tanpa harus membayar mahal. Lalu kita sebagai satu-satunya mahluk tuhan yang berakal dimuka bumi ini dapat dengan leluasa mengelola dan menikmati alam raya ini, hanya saja seringkali manusia terlalu sibuk untuk mengelola dan menikmati sehingga lupa untuk merawatnya padahal alam yang sudah tua ini juga bisa rusak dan kehilangan keseimbangannya.

Alam sudah mulai kehilangan keseimbangannya saat ini, bahkan kitalah saksi hidup atas prosesnya dan juga menjadi penanggung jawab paling besar. Saat ini sinar matahari disiang hari tidak lari terasa panas tetapi terasa membakar, pemandangan para ibu yang menjemur anak-anaknya dibawah sinar matahari untuk mendapatkan paparan vitamin D gratis dipagi hari sudah jarang terlihat diatas jam 9 pagi, hujan bisa turun mendadak di bulan Juli yang seharusnya kering, sistem musim yang menjadi panutan para petani Indonesia selama turun-temurun telah kacau sehingga hasil panen mereka berkualitas buruk, lapisan ozon berlubang, es kutub mencair karena bumi mulai berubah menjadi sebuah rumah kaca raksasa, badai dimana-mana, dan bukti-bukti lainnya yang apabila disebutkan semua satu-persatu akan membuat tulisan ini sangat panjang. Alam benar-benar telah mulai kehilangan keseimbangannya saat ini-dan proses itu terjadi lebih cepat dari apa yang telah manusia bayangkan dan prediksikan sebelumnya.

Mencegah memang benar lebih baik daripada mengobati, dan apabila yang harus kita obati disini adalah lingkungan maka diperlukan usaha yang luar biasa besar untuk melakukannya dan kerjasama dari seluruh masyarakat dunia-termasuk kita. Saat ini dunia global sedang melakukan banyak gerakan untuk menanggapi masalah yang sedang terjadi baik secara formal seperti UNCCC yang baru saja diadakan di Bali maupun secara informal seperti membuat film dokumenter yang terkenal seantero dunia. Lalu, apa yang bisa kita lakukan yang mungkin hanya tinggal di rumah berukuran sedang di lingkungan yang tidak terlalu mewah yang menganggap dirinya hanya orang biasa dan berpikir “perubahan apa yang bisa aku lakukan”?. Cari informasi sebanyak-banyaknya, ubahlah dirimu sendiri! Tidak peduli siapapun, setiap manusia bertanggung-jawab atas apa yang terjadi pada planet yang masih diketahui sebagai satu-satunya yang bisa kita tinggali, lagipula setiap orang hebat selalu mengawali kontribusinya dari nol. Dari individu menjadi komunitas dan dengan kemauan yang besar, kita tidak akan pernah tahu seberapa banyak lagi hati dan aksi yang tergerak dan bukanlah suatu yang tidak mungkin suatu saat nanti manusia bisa membuat alat yang dapat menambal lubang-lubang di ozon-bisa saja!

Kemampuan mahluk hidup-termasuk manusia- untuk hidup dan berkembang-biak adalah sesuatu yang sedang kita perjuangkan sekarang. Lingkungan adalah wadah kehidupan, sebuah wadah yang apabila sudah rusak tidak bisa dengan begitu mudah diganti dengan yang baru karena tuhan hanya memberikan seluruh mahluk hidup ciptaannya satu wadah yang harus digunakan bersama dan juga dirawat bersama. Mari mulai peduli dan beraksi sehingga setiap kali kita melihat matahari bersinar, kita tidak akan mengeluh lagi karena panasnya yang membakar tetapi bersyukur karena keindahan dan seluruh kebaikannya, seperti yang aku rasakan pada satu sore di tahun 2007.

No comments: